Cermati Perbedaan Reksadana dan Saham Sebelum Memulai Investasi
Perbedaan reksadana dan saham memang tidak begitu terlihat, terutama bagi kalangan pemula bisnis. Meskipun saat ini banyak yang melakukan investasi usaha dengan saha, namun tidak jarang pula menganggap sama antara saham dan reksadana. Namun meskipun begitu keduanya adalah berbeda.
Beberapa ahli bisnis menyarankan bagi anda yang masih pemula dan berniat ingin bermain saham untuk memilih reksadana saham dibandingkan dengan investasi saham. Kemudian apakah hal-hal yang membedakan antara keduanya? Berikut ini adalah beberapa perbedaan tentang reksa dan saham yang bisa anda ktahui.
Isi Konten :
Perbedaan Reksadana dan Saham Berdasarkan Pengelolaan Dana
Saat anda menggunakan raksa atau reksadana, dana anda akan dikelola oleh manajer investasi. Yang diperlukan untuk anda lakukan adalah menunggu bagaimana manajer investasi akan mengelola portofolio anda dengan cara yang bijaksana.
Sedangkan saat anda menggunakan saham, dana dapat dikelola langsung oleh investor. Namun meskipun begitu anda dapat masukan dari pialang agar bisa bermain dengan saham. Karena dana saham dikelola secara pribadi, maka anda butuh waktu untuk memantau pergerakan saham. Selain itu anda juga harus memahami betul tentang teknik bermain saham untuk bisa mendapatkan hasil laba yang maksimal.
Perbedaan Reksadana dan Saham Berdasarkan Tingkat Risiko
Berdasarkan tingkat risiko, reksadana memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham secara langsung. Hal itu tentu dikarenakan dana anda akan dikelola oleh manajer investasi yang pastinya sudah berpengalaman dalam mengelola investasi. Dengan begitu anda tidak perlu khawatir untuk menggunakan reksa meskipun anda masih pemula.
Sebaliknya, berdasarkan tingkat resikonya, sudah pasti saham memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan resiko yang ditimbulkan dari reksadana. Apalagi jika investasi tersebut dilakukan oleh pemula bisnis.
Hal itu dikarenakan setiap keputusan investasi ada ditangan investor atau anda sendiri. untuk itu anda yang menggunakan saham sebagai modal investasi, penting bagi anda untuk mengetahui waktu yang tepat untuk menjual atau membeli saham.
Perbedaan Reksadana dan Saham Berdasarkan Return
Seperti yang kita ketahui, bahwa saat menggunakan reksa dana akan dikelola oleh manajer investasi. Dengan begitu maka anda akan dikenakan fee yang diberikan kepada agen pengelola yang anda gunakan tersebut.
Selain itu, dengan menggunakan reksadana biasanya anda akan dikenakan potongan pada saat melakukan penarikan dana. Dalam hal return, memang menjadi kekurangan bagi penggunaan raksa sebagai modal investasi. Hal itu dikarenakan saat menggunakan saham akan dikelola oleh diri sendir sehingga tidak membutuhkan pihak ketiga. Dengan begitu keuntungan yang didapatkan semakin besar untuk anda nikmati.
Baca juga : Cara Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan
Saat menggunakan saham, karena dana akan dikelola sendiri, maka anda tidak bertanggung jawab untuk membayar uang guna membayar fee untuk agen pengelola atau pihak ketiga. Pada umumnya anda hanya perlu membayar fee untuk online trading.
Adapun fee untuk online trading biasanya hanya berkisar antara 0,1 persen hingga 0,3 persen saja. selain itu dengan melakukan investasi dengan saham juga memiliki potensi untuk bisa mendapatkan return yang lebih tinggi.
Hal itu tentu karena anda bisa menentukan sendiri ingin melakukan investasi dimana. Meskipun begitu yang perlu menjadi catatan adalah anda harus mengetahui cara berinvestasi di dunia saham. Hal itu akan mengurangi resiko kerugian yang ditimbulkan oleh waktu yang kurang tepat untuk berinvestasi.
Perbedaan Reksadana dan Saham Berdasarkan Minimum Investasi
Salah satu hal yang menarik saat menggunakan reksadana adalah anda bisa berinvestasi dengan dana minimum senilai Rp 100.000 saja. Dengan jumlah tersebut setiap orang dapat melakukan bisnis dengan menggunakan reksa tersebut.
Bahkan ada sekuritas yang menawarkan jumlah minimum investasi sebesar Rp 500.000 saja. dengan begitu anda tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk memulai investasi bisnis anda.
Sedangkan bagi anda yang ingin bermain investasi dengan saham langsung, maka anda perlu menyiapkan jumlah dana yang sedikit besar. untuk bisa melakukan pembukaan rekening, biasanya anda perlu menyiapkan dana sekitar Rp 5 juta.
Namun perlu untuk anda perhatikan bahwa sebaiknya jumlah nominal yang digunakan untuk berinvestasi sebaiknya tidak lebih dari 5 % dari total kekayaan yang anda miliki. Hal tersebut akan membantu anda jika suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Perbedaan Reksadana dan Saham Berdasarkan Pajaknya
Menurut Bareksa, reksa adalah salah satu produk investasi yang bebas atau tidak dikenakan biaya pajak. Namun meskipun begitu penting bagi anda untuk tetap melaporkan keuntungan dari reksadana ke dalam laporan SPT pada setiap tahunan.
Sedangkan untuk investasi menggunakan saham langsung biasanya akan dikenakan pajak final sebesar 0,1 persen. Jumlah tersebut akan dihitung dari penjualan saham yang sudah termasuk pada biaya penjualan. Selain itu anda juga akan dikenakan pajak final sebesar 10 persen ketika anda mendapatkan dividen dari perusahaan.
Baca juga : Tips Membuka Bisnis Rumah Makan
Perbedaan Reksadana dan Saham Berdasarkan Proses pencairan Dana
Setiap investasi dengan menggunakan raksa atau saham langsung, pastinya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dalam hal ini saat anda melakukan investasi dengan menggunakan reksadana, untuk proses pencairan dana ke rekening sedikit membutuhkan waktu. Hal itu dikarenakan anda menggunakan manajer investasi agen pengelola. Biasanya waktu yang dibutuhkan adalah berkisar antara lima hari hingga satu minggu.
Semntara itu, karena innvestasi saham dikelola secara langsung maka anda tidak membutuhkan orang ketiga. Oleh karena itu pencairan dana tidak akan membutuhkan waktu lama hingga dana tersebut masuk ke rekening pribadi anda.
Adapun setelah menguraikan beberapa poin perbedaan reksadana dan saham diatas, dapat disimpulkan bahwa melakukan investasi dengan saham atau reksa sama-sama dikenal dengan resiko tinggi dan pengembalian yang tinggi. Maksudnya adalah dengan melakukan investasi menggunakan keduanya masing-masing memiliki risiko yang sama-sama besar. oleh karena itu anda bisa menggunakan investasi sesuai dengan keinginan anda.
Jika anda ingin melakukan investasi yang tidak perlu memikirkan berbagai risiko serta mencari waktu yang tepat kapan harus menjual dan membeli, maka reksadana bisa menjadi solusi. Dengan menggunakan reksa anda tidak perlu berpikir keras karena investasi akan dikelola oleh pihak ketiga.
Namun jika anda mampu menganalisa saham serta bagaimana cara mempermainkannya, memprediksi potensi keuntungan yang lebih tinggi anda bisa berinvestasi menggunakan saham. Jika anda mampu mengatasi masalah tersebut maka anda bisa memaksimalkan keuntungan.
Jika anda masih bingung dengan keduanya, anda bisa menggunakan software bisnis untuk membantu menjalankan investasi anda. aplikasi bisnis yang saat ini banyak digunakan kamu bisa cek informasi nya melalui online.
Aplikasi tersebut menghadirkan berbagai fitur yang akan membantu anda dalam menjalankan bisnis, seperti bisnis investasi saham atau reksa. Dengan menggunakan aplikasi anda bisa mengetahui perkembangan saham dan reksa yang saat ini sedang banyak digunakan untuk berinvestasi.
Perbedaan reksadana dan saham harus anda pahami sebelum anda memilih berinvestasi dengan salah satu diantara keduanya. Hal itu akan membantu anda untuk menganalisis berbagai kemungkinan, keuntungan serta kerugian yang mungkin timbul dalam proses investasi. Mengenai aplikasi saham terbaik kamu bisa menggunakan Aplikasi Stockbit dan downloadi Playstore ataupun Appstore.